Sindrom Kawasaki adalah salah satu sindrom penyakit yang langka, namun tingkatan resiko dari penyakit ini sama sekali tak boleh kita anggap remeh. Penyakit Kawasaki bisa menyerang siapapun, tapi kebanyakan penderita dari penyakit ini adalah anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun.
Dalam beberapa minggu, ada tuga fase perkembangan dari penderita virus Kawasaki,yakni fase demam akut berlangsung kira-kira 10 hari yang ditandai dengan demam tinggi, kelianan kulit yang muncul secara cepat dan mendadak sebagai akibat dari penyakit, pembengkakan kelenjar, kulit merah karena terjadi pelebaran pembuluh darah.
Setelah fase akut, terjadi fase sub-akut yang berangsung kira-kira dua minggu ditandai dengan demam, trombositosi, pengekupasan sisik-sisik lapisan tanduk epidermis (desquamasi), dan mulai menurunnya demam. Sedangkan fase berikutny adalah fase konvasalesen yang panjang ditandai dengan menghilangnya gejala klinis atau komplikasi jantung.
Komplikasi ini bisa berupa peradangan arteri coroner yakni arteri yang membawa darah ke jantung, pelebaran bagian dari arteri coroner (aneurisma), peradangan kantung jantung (pericarditis), peradangan otot jantung (Miokarditis), akut, gagal jantung, dan kematian otot jantung (infark miokard). Penyakit sindrom Kawasaki selain komplikasi dengan jantung, dapat pula terjadi komplikasi lainnya, seperti ruam yang tidak biasa, nyeri atau peradangan sendi (terutama sendi-sendi yang kecil) peradangan no-infeksius pada selaput otak (meningitis aseptic), peradangan kandung empedu, dan diare.
Dan, bila buah hati Anda dinyatakan terserang virus kawasaki, maka pihak medis akan segera memberikan pengobatan. Pengobatan dini secara berarti dapat mengurangi resiko terjadinya kerusakan pada arteri koroner dan mempercepat pemulihan demam, ruam dan rasa tidak nyaman. Selama 14 hari diberikan immunoglobulin dosis tinggi melalui infus dan aspirin dosis tinggi melalui mulut. Itulah cara penularan syndrome Kawasaki yang patut diwaspadai. Semoga bermanfaat bunda.
Dalam beberapa minggu, ada tuga fase perkembangan dari penderita virus Kawasaki,yakni fase demam akut berlangsung kira-kira 10 hari yang ditandai dengan demam tinggi, kelianan kulit yang muncul secara cepat dan mendadak sebagai akibat dari penyakit, pembengkakan kelenjar, kulit merah karena terjadi pelebaran pembuluh darah.
Setelah fase akut, terjadi fase sub-akut yang berangsung kira-kira dua minggu ditandai dengan demam, trombositosi, pengekupasan sisik-sisik lapisan tanduk epidermis (desquamasi), dan mulai menurunnya demam. Sedangkan fase berikutny adalah fase konvasalesen yang panjang ditandai dengan menghilangnya gejala klinis atau komplikasi jantung.
Komplikasi ini bisa berupa peradangan arteri coroner yakni arteri yang membawa darah ke jantung, pelebaran bagian dari arteri coroner (aneurisma), peradangan kantung jantung (pericarditis), peradangan otot jantung (Miokarditis), akut, gagal jantung, dan kematian otot jantung (infark miokard). Penyakit sindrom Kawasaki selain komplikasi dengan jantung, dapat pula terjadi komplikasi lainnya, seperti ruam yang tidak biasa, nyeri atau peradangan sendi (terutama sendi-sendi yang kecil) peradangan no-infeksius pada selaput otak (meningitis aseptic), peradangan kandung empedu, dan diare.
Dan, bila buah hati Anda dinyatakan terserang virus kawasaki, maka pihak medis akan segera memberikan pengobatan. Pengobatan dini secara berarti dapat mengurangi resiko terjadinya kerusakan pada arteri koroner dan mempercepat pemulihan demam, ruam dan rasa tidak nyaman. Selama 14 hari diberikan immunoglobulin dosis tinggi melalui infus dan aspirin dosis tinggi melalui mulut. Itulah cara penularan syndrome Kawasaki yang patut diwaspadai. Semoga bermanfaat bunda.