Ada dua faktor utama yang menjadi penyebab mimisan pada anak atau balita. Yang pertama adalah faktor organik gangguan kesehatan bayi, di mana terdapat atau diketahui adanya kelainan organ bawaan sejak lahir. Kelainan organ ini bisa berupa kelemahan terutaman di organ hidung maupun memang pembuluh darah yang relative tipis, terlalu lebar, maupun terlalu rapuh. Karena kondisi yang bisa dianggap lemah ini ketika anak beraktivitas terlalu lebih, mengalami stress, atau adanya iritasi, bukan tidak mungkin mimisan terjadi pada balita dan anak-anak.
Faktor kedua yang menjadi sebab adalah faktor gangguan medis, dimana adanya gangguan kesehatan anak berupa pembekuan darah, terutama sel darah merah yang berfungsi menutup luka. Kegagalan dalam pemeliharaan pembekuan darah ini akhirnya menyebabkan mimisan pada anak. Segera bawa dia kerumah sakit jika:
Kini Anda sudah memahami cara-cara mengantisipasi mimisan pada anak. Anda juga bisa mengajarinya secara baik-baik mengenai pentingnya menjaga keamanan diri sendiri.
Faktor kedua yang menjadi sebab adalah faktor gangguan medis, dimana adanya gangguan kesehatan anak berupa pembekuan darah, terutama sel darah merah yang berfungsi menutup luka. Kegagalan dalam pemeliharaan pembekuan darah ini akhirnya menyebabkan mimisan pada anak. Segera bawa dia kerumah sakit jika:
- Sudah melakukan pertolongan pertama dengan menekan hidungnya selama 10 menit, sebanyak dua kali, tetapi darah belum mengalir.
- Anak tampak lemas dan pucat, sulit diajak berkomunikasi, dan tubuh berkeringat
- Darah yang keluar diperkirakan sudah terlalu banyak
- Anak mengalami batuk atau muntah karena darah dari hidung terlanjur mengalir ke kerongkongan, lalu ke mulut dan mungkin bertelan.
- Mimisan terlalu sering, yaitu lebih dari dua kali seminggu.
- Beberapa penyebab mimisan pada anak dapat Anda antisipasi, antara lain dengan mencegah anak memasukan benda asing ke hidung, mengajari anak untuk tidak mengembuskan napas terlalu kencang saat buang ingus. Pastikan anak selalu dalam keadaan bersih dan tidak terlalu panjang agar dia tidak melukai dirinya sendiri saat seang membersihkan kotoran hidung.
Kini Anda sudah memahami cara-cara mengantisipasi mimisan pada anak. Anda juga bisa mengajarinya secara baik-baik mengenai pentingnya menjaga keamanan diri sendiri.