Dalam dunia medis, penyebab kaki x dikenal dengan istilah genu valgum atau knock knee. Kondisi ini merupakan kelainan bentuk kedua tungkai dimana kedua lutut saling menyentuh atau hampir menyentuh, bahkan saat kondisi kaki Anda terpisah.
Kaki X sering terjadi pada anak-anak, namun kondisi ini juga dapat ditemukan pada orang dewasa. Keadaan ini tidak bisa dicegah, namun dampaknya bisa diminimalkan. Selain operasi, fisioterapi dan olahraga seringkali merupakan cara alternativ untuk mengatasi kaki X.
Kaki X kerap dialami anak kecil, dan umumnya terlihat paling jelas ketika anak berusia 4 tahun. Kondisi ini hampir merupakan bagian yang normal dari pertumbuhan anak-anak. Biasanya, kedua kaki anak akan lurus atau normal kembali pada usia enam atau tujuh tahun. Ada beberapa hal yang kaki x pada dewasa umumnya disebabkan:
Selain itu, ada beberapa cara perawatan lainnya untuk mengobati kaki X, di antaranya:
* Menurunkan Berat Badan
Obesitas dapat menambah tekanan pada bagian lutu Anda, dan memperburuk kondisi kaki X. Jika Anda mengalami obesitas atau sekadar kelebihan berat badan, dokter akan membantu merencanakan progam diet dan olahraga untuk mengurangi berat badan.
*Olahraga
Bagi kebanyakan orang dengan keadaan kaki X, olahraga dipercaya dapat membantu menstabilkan bagian lutut. Biasanya, dokter atau ahli fisioterapi akan menyarankan latihan atau olahraga yang dirancang untuk memperkuat otot tungkai, pinggul, dan juga paha. Peregangan khusus mungkin juga berguna untuk menghilangkan gejala.
* Menggunakan alat bantu penjepit atau belat
Jika kaki Anda tidak sam panjang, mungkin penambahan sol pada sepatu diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menyamakan panjang kaki dan membantu memperbaiki gaya berjalan Anda.
Kondisi penyebab kaki X akibat kelainan bawaan memang tidak bisa dicegah, tetapi dengan penanganan yang tepat, efeknya dapat diminimalkan. Oleh karena itu, jika terdapat bentuk kaki X beserta gejala-gejala lainnya, Anda disarankan berkonsultasi ke dokter.
Kaki X sering terjadi pada anak-anak, namun kondisi ini juga dapat ditemukan pada orang dewasa. Keadaan ini tidak bisa dicegah, namun dampaknya bisa diminimalkan. Selain operasi, fisioterapi dan olahraga seringkali merupakan cara alternativ untuk mengatasi kaki X.
Kaki X kerap dialami anak kecil, dan umumnya terlihat paling jelas ketika anak berusia 4 tahun. Kondisi ini hampir merupakan bagian yang normal dari pertumbuhan anak-anak. Biasanya, kedua kaki anak akan lurus atau normal kembali pada usia enam atau tujuh tahun. Ada beberapa hal yang kaki x pada dewasa umumnya disebabkan:
- Sudah didapat sejak kanak kanak, tidak dilakukan tindakan pencegahan seperti pemakaian sepatu khusus dan olahraga khusus. Atau sudah dilakukan tindakan pencegahan tetapi tidak berhasil
- Malnutrisi, bisa siakibatkan oleh defisiensi vitamin C/scurvy, dan defisiensi vitamin D dan kalsium atau penyakit Rakitis.
- Infeksi pada tulang
- Cedera tulang
- Penyakit radang sendi seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis
- Obesitas
Selain itu, ada beberapa cara perawatan lainnya untuk mengobati kaki X, di antaranya:
* Menurunkan Berat Badan
Obesitas dapat menambah tekanan pada bagian lutu Anda, dan memperburuk kondisi kaki X. Jika Anda mengalami obesitas atau sekadar kelebihan berat badan, dokter akan membantu merencanakan progam diet dan olahraga untuk mengurangi berat badan.
*Olahraga
Bagi kebanyakan orang dengan keadaan kaki X, olahraga dipercaya dapat membantu menstabilkan bagian lutut. Biasanya, dokter atau ahli fisioterapi akan menyarankan latihan atau olahraga yang dirancang untuk memperkuat otot tungkai, pinggul, dan juga paha. Peregangan khusus mungkin juga berguna untuk menghilangkan gejala.
* Menggunakan alat bantu penjepit atau belat
Jika kaki Anda tidak sam panjang, mungkin penambahan sol pada sepatu diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menyamakan panjang kaki dan membantu memperbaiki gaya berjalan Anda.
Kondisi penyebab kaki X akibat kelainan bawaan memang tidak bisa dicegah, tetapi dengan penanganan yang tepat, efeknya dapat diminimalkan. Oleh karena itu, jika terdapat bentuk kaki X beserta gejala-gejala lainnya, Anda disarankan berkonsultasi ke dokter.