Perkembangan setiap anak memang berbeda-beda. Para orangtua dihimbau memantau dengan serius, tren perkembangan otak sekaligus kemampuan ifsik anak selama fase masa pertumbuhan. Perkembangan anak, jika dilihat secara statistik, ada sekitar 3 persen balita tidak mampu mencapai perkembangan motoriknya dalam waktu yang tepat.
Namun, dari angka tersebut, hanya ada sekitar 15-20 yang memiliki perkembangan abnormal, selebihnya mampu berkembang secara normal walau hanya sedikit lambat. Sebenarnya apa penyebab keterlambatan berkembang pada anak?. Sebelum mengetahui penyebab, berikut ini beberapa tanda anak mengalami keterlambatan berkembang, seperti
Umumnya, perkembangan motorik ini akan mencakup kemampuan si kecil dalam berbicara juga dalam bahasa, keterampilan motorik halus atau bahkan kasar seperti jalan atau bahkan merangkak. Keterampilan pribadi juga sosialnya seperti kemampuan si kecil dalam berinteraksi. Selain faktor kelainan dalam tubuh si anak, keterlambatan perkembangan motoric anak juga dapat disebabkan oleh sedikitnya rangsangan yang diterima si kecil oleh pengasuh orangtua atau melalui mainannya.
Seperti, si kecil sedikit memiliki kesempatan untuk bermain dengan mainannya, jarang terlibat dengan anak-anak saat sedang bermain, tidak terlalu sering diajak berkomunikasi serta jarang bersosialisasi dan verbal dengan orang dewasa. Pola asuh dari orangtua juga berpengaruh, orangtua yang sangat protektif dapat berkontribusi terhadap keterlambatan motorik anak, seperti terlalu sering menggendong anak, terutama saat bayi berusia 8 bulan.
Kurangnya pengalaman yang dialami si kecil dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik baik ringan maupun signifikan. Jika keterlambatan motorik ini tidak segera diatasi, akan dapat diikuti dengan keterlambatan motoric visual, motorik halus atau komunikasi. Namun, jika penyebab keterlambatannya akibat kondisi tertentu, orangtua sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter untuk didekteksi secara dini.
Namun, dari angka tersebut, hanya ada sekitar 15-20 yang memiliki perkembangan abnormal, selebihnya mampu berkembang secara normal walau hanya sedikit lambat. Sebenarnya apa penyebab keterlambatan berkembang pada anak?. Sebelum mengetahui penyebab, berikut ini beberapa tanda anak mengalami keterlambatan berkembang, seperti
- Belum mampu berguling hingga usia 6 bulan
- Belum mampu duduk tanpa bantuan hingga usia 8 bulan
- Belum mampu merangkak hingga usia 12 bulan
- Belum mampu berjalan hingga usia 15 bulan
Umumnya, perkembangan motorik ini akan mencakup kemampuan si kecil dalam berbicara juga dalam bahasa, keterampilan motorik halus atau bahkan kasar seperti jalan atau bahkan merangkak. Keterampilan pribadi juga sosialnya seperti kemampuan si kecil dalam berinteraksi. Selain faktor kelainan dalam tubuh si anak, keterlambatan perkembangan motoric anak juga dapat disebabkan oleh sedikitnya rangsangan yang diterima si kecil oleh pengasuh orangtua atau melalui mainannya.
Seperti, si kecil sedikit memiliki kesempatan untuk bermain dengan mainannya, jarang terlibat dengan anak-anak saat sedang bermain, tidak terlalu sering diajak berkomunikasi serta jarang bersosialisasi dan verbal dengan orang dewasa. Pola asuh dari orangtua juga berpengaruh, orangtua yang sangat protektif dapat berkontribusi terhadap keterlambatan motorik anak, seperti terlalu sering menggendong anak, terutama saat bayi berusia 8 bulan.
Kurangnya pengalaman yang dialami si kecil dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik baik ringan maupun signifikan. Jika keterlambatan motorik ini tidak segera diatasi, akan dapat diikuti dengan keterlambatan motoric visual, motorik halus atau komunikasi. Namun, jika penyebab keterlambatannya akibat kondisi tertentu, orangtua sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter untuk didekteksi secara dini.